"Tidaklah anak manusia dilahirkan melainkan di atas fitrahnya, kemudian orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nasrani atau Majusi." (HR. Bukhari-Muslim)

Sabtu, Agustus 15, 2009

Friedrich Nietzsche: Pikiran Sakit yang Memuja Kekerasan

Ada seorang pemikir abad ke-19 yang dipengaruhi oleh neo-paganisme yang menyertai Darwinisme, dan mengembangkannya, dan dengan demikian membina dasar bagi fasisme: Filosof Jerman Friedrich Nietzsche.

Nietzsche lahir di sebuah desa dekat Leipzig pada tahun 1844. Ia mengagumi kebudayaan Yunani, karena mempelajari bahasa Latin sejak usia belia. Pada tahun 1868, ia mulai belajar filsafat di kota Basel, Swiss. Nietzsche membenci agama-agama samawi, seperti Kristen, Islam dan Yahudi, dan sebaliknya mengagumi budaya pagan Yunani kuno. Di Basel ia bersahabat karib dengan Wagner, komposer paling masyhur abad itu. Wagner, yang mulai terkenal dengan Die Götterdämmerung (Senjakala Tuhan), adalah seorang rasis Jerman yang juga terkagum-kagum pada budaya pagan dan membenci agama. (Wagner selanjutnya dipandang sebagai seorang jenius kebudayaan terbesar Jerman pada masa Hitler).

Penerbit Nietzche, Peter Gast, menyebut Nietzche sebagai “salah satu anti-Kristen dan ateis yang paling sengit”. Peninggalan lain dari kebencian Nietzche terhadap agama adalah sebuah judul bukunya Anti-Christ. Dalam bukunya Thus Speak Zarathustra, ia berusaha untuk menyusun suatu sistem etika di luar agama samawi. Menurut H.F. Peters, penulis biografi Nietzsche, filsafatnya berdasarkan kepada paganisme Romawi dan Yunani dan dalam tulisan-tulisannya ia memanggil-manggil “seorang Caesar baru” untuk mengubah dunia.

Nietzsche secara khusus membenci pandangan-pandangan etika agama Kristen, Islam dan Yahudi. Menurutnya, konsep-konsep semacam cinta, kasih sayang, dan kerendahan hati, harus ditinggalkan dan digantikan dengan apa yang disebut “moralitas unggul” yang menyetujui perang dan kezaliman. Dalam Thus Spake Zarathustra, ia menulis, “Dari semua yang tertulis, aku hanya menyukai yang telah ditulis manusia dengan darahnya. Tulislah dengan darah, dan kau akan merasakan bahwa darah adalah roh.”

Nietzsche juga seorang rasis. Ia berpendapat bahwa satu golongan dari umat manusia terdiri dari übermensch (manusia-manusia super), dan bahwa golongan-golongan yang lain harus melayani dan mematuhi mereka. Lebih jauh lagi, ia mengklaim bahwa yang disebut “orang-orang super” ini akan membangun sebuah tatanan dunia yang aristokratis, sebuah teori yang dipraktikkan oleh pasukan Hitler pada awal Perang Dunia II tahun 1939.

Kedua aspek filsafat Nietzsche ini, yakni rasisme dan takzim kepada kekerasan, berhubungan dekat dengan Darwinisme. Pemikiran Nietzsche memang terpengaruh kuat oleh Darwin. Diskriminasi Darwin di antara ras-ras yang berbeda sangat sesuai dengan pandangan Nietzsche tentang “kaum superior dan inferior”. Nietzsche juga menyesuaikan kebenciannya pada agama dengan ateisme Darwin.

Dalam bukunya Darwin's Dangerous Idea, penulis Darwinis Daniel C,. Dennett menjelaskan pengaruh Darwin terhadap Nietzsche sebagai berikut: “Friedrich Nietzsche melihat… sebuah pesan yang bahkan lebih kosmik pada Darwin: … Jika Nietzsche adalah bapak eksistensialisme, maka mungkin Darwin pantas disebut sebagai kakeknya.” Dennet menjelaskan dengan sangat detail bagaimana gagasan-gagasan Darwin dan Nietzsche bergerak sejajar, dan meskipun Nietzsche tampak mengkritik Darwin dalam beberapa tulisannya, Dennet memberi banyak contoh bagaimana Nietzsche jelas-jelas menyetujui pemikiran Darwin.

Setelah kematian Nietzsche, salah seorang penjelas filsafatnya paling penting adalah saudarinya sendiri, Elisabeth Nietzsche. Ia tampil sebagai seorang pendukung ideologi Nazi yang diakui di Jerman, dan mengumumkan bahwa model “manusia super” yang diajukan kakaknya telah dihidupkan oleh Hitler.

Pengaruh Nietzsche terhadap ideologi Nazi merupakan sebuah kenyataan yang ditekankan oleh begitu banyak sejarawan. W. Cleon Skousen menulis bahwa, saat “Hitler menulis Mein Kampf, seakan-akan Nietzsche berbicara dari kuburnya.” Sejarawan lain, George Lichtheim, menulis, “Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa tanpa Nietzsche, SS—pasukan kejut Hitler, dan inti dari keseluruhan gerakan – akan kekurangan inspirasi untuk melakukan program pembunuhan massal mereka di Eropa Timur.”

Sebagaimana dinyatakan sejarawan H.F. Peters, banyak orang mengutuk Nietzsche sebagai “bapak fasisme”. Dalam bukunya, The Myth of the 20th Century, ideolog Nazi Alfred Rosenberg secara terbuka memuji Nietzsche. Hitlerjugend (Kaum Muda Hitler), sayap kepemudaan dari gerakan Nazi, menjadikan buku Nietzsche Thus Spake Zarathustra sebagai sebuah naskah keramat. Adolf Hitler memerintahkan pembangunan monumen khusus untuk mengenang Nietzsche, dan merintis pendirian pusat-pusat pendidikan dan perpustakaan “di mana para pemuda Jerman dapat diajarkan doktrin Nietzsche mengenai ras unggul”. Akhirnya, Gedung Peringatan Friedrich Nietzsche dibuka oleh Hitler pada bulan Agustus 1938.

Pengaruh Nietzsche tidak hanya terbatas di Jerman, melainkan juga penting di Italia, tempat kelahiran fasisme. Penyair Gabriele D’Annunzio, yang dapat dianggap sebagai sumber inspirasi bagi Mussolini, sangat dipengaruhi oleh filsafat Nietzsche. Para sejarawan mencatat bahwa pengganti D’Annunzio, Benito Mussolini juga mengakui berutang budi pada Nietzche.

Bencana yang menimpa umat manusia akibat fasisme yang dibangkitkan oleh Nietzsche, menjadi bukti historis betapa berbahayanya gagasan-gagasan filsuf Darwinis Jerman tersebut. Nietzsche, penentang moralitas luhur yang diturunkan oleh Tuhan kepada umat manusia sebagai petunjuk menuju jalan yang lurus, dan penganjur agar membawa manusia menuju abad modern dengan menggantikan moralitas tersebut dengan masyarakat yang brutal dan penindas, telah mengajukan gagasan Darwin bahwa manusia adalah suatu spesies binatang, dan membagi manusia menjadi ras-ras yang superior dan inferior. Ia merupakan contoh paling tepat dari kenyataan gelap tentang ke arah mana individu dan masyarakat diseret oleh tiadanya agama. Selain itu, kehidupan Nietzsche sendiri merupakan suatu peringatan. Pada usia 44 tahun ia dibawa ke rumah sakit jiwa. Di sana penyakitnya semakin memburuk, hingga ia meninggal di sana dalam keadaan tidak waras. Pada tahun 1902, seorang dokter bernama P.J. Mobius memperingatkan masyarakat bahwa “mereka harus berhati-hati terhadap Nietzsche, karena karya-karyanya adalah produk dari otak yang sakit.” Namun, bangsa Jerman sangat menghormati filsafat sakit dari pikiran yang terganggu ini, maka lahirlah Nazi Jerman.

Nietzsche meninggal karena sifilis dalam kondisi jiwa yang hancur di sebuah rumah sakit jiwa. Kehidupan pribadinya tak kalah sakit dibandingkan filsafatnya.

Sumber : dari tulisan yang sangat menarik karya Harun Yahya “Menyingkap Tabir Fasisme”

BUILD YOUR THINGKING STYLE / ByTS


Membangun gaya berfikir adalah memahami gaya berfikir sendiri dan gaya berfikir orang lain yang ada di sekeliling kita, memberi penilaian atas hal positif (yang perlu dikagumi) dan atas hal negatif (yang perlu dihindari) sebagai dampak dari gaya berfikir kita dan mereka serta memilih opsi dalam interaksi kita dengan mereka. Gaya berfikir (thinking style) pada seseorang pada dasarnya adalah bagaimana informasi yang diperoleh diatur dan diolah oleh otak. Gaya berfikir terbagi menjadi 2 (dua) bagian utama, yaitu :
  1. Gaya berfikir yang berdasarkan kepada PERSEPSI, yang terdiri dari Konkrit / Apa adanya ; dan Abstract / Ada apanya.
  2. Gaya berfikir yang berdasarkan kepada PENGATURAN, yang terdiri dari Sekuensial / Berurutan ; dan Random / Acak
Dari bagian-bagian gaya berfikir di atas, ternyata terdapat kombinasi-kombinasi sebagai terlihat pada gambar di atas. Kombinasi-kombinasi dari gaya berfikir tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. SEKUENSIAL KONGKRIT (Satu Persatu), Ciri-ciri utama dari orang yang memiliki gaya berfikir SK adalah memiliki keteraturan, sangat detail, selalu ingin menyelesaikan tugas, memiliki tingkat produktivitas yang tinggi dan mempunyai kestabilan serta perfeksionis. Hal – hal positif dari orang yang memiliki gaya berfikir SK adalah dari keteraturannya, sangat menaruh perhatian kepada hal – hal kecil, dapat menyelesaikan tugas, memiliki tingkat produktivitas, kestabilan dan orang ini dapat diandalkan. Persepsi negatif dari orang yang memiliki gaya berfikir SK adalah terlalu perfeksionis, orientasi kepada benda terkadang lebih penting dibandingkan manusia, memiliki sudut pandang terlalu fokus, kurang bisa menyesuaikan diri, dan terkadang tidak/kurang sabar. Tips bergaul dengan orang yang memiliki gaya berfikir SK adalah kita harus konsisten, rapi, terorganiasir, menerapkan logika dan akal sehat, mengerjakan apa yang menjadi bagian kita, selalu mengingat bahwa mereka juga punya perasaan, memberitahu terlebih dahulu sehingga mereka lebih bersiap diri, mengikuti petunjuk, memberitahu apa yang anda inginkan, bertanggungjawab atas tindakan-tindakan anda, dan jangan berbicara secara umum.
  2. SEKUENSIAL ABSTAK (Memulai dari Akhir), Ciri-ciri utama dari orang yang memiliki gaya berfikir SA adalah merupakan sosok analis, kaya kosa kata, konseptor, senang menyendiri, visioner dan tidak/kurang realistis. Hal – hal yang paling dikagumi dari orang yang memiliki gaya berfikir SA adalah mampu menganalisis sebelum membuat keputusan, mampu membuat gagasan menjadi konsep, cerdas, tepat dalam banyak hal, dan berpengetahuan. Persepsi negatif dari orang yang memiliki gaya berfikir SA adalah orang ini sering menyendiri, tidak berhubungan dengan realitas, harus mendapat penjelasan untuk segala sesuatu, berpendirian keras, dan melihat sesuatu selalu dari berbagai segi. Tips bergaul dengan orang yang memiliki gaya berfikir SA adalah kita harus memiliki sasaran spesifik, menggunakan logika dan pertimbangan, mendengarkan apa yang mereka katakan, memberi mereka tugas dan membiarkan mereka mengerjakannya, cermat dan tidak setengah-setengah, penuh pertimbangan, membuat persoalan tergantung kepada fakta, memberi mereka waktu untuk meneliti cara terbaik, memastikan bahwa mereka memahami tugas itu, dan jangan mengharapkan tangapan langsung karena mereka memerlukan waktu untuk berfikir.
  3. RANDOM KONKRIT (Mudah terluka, sulit untuk terbuka). Ciri-ciri utama dari orang yang memiliki gaya berfikir RK adalah spontanitas, sangat perhatian kepada orang lain, memiliki kemampuan untuk bersosialisasi, dan memahami perasaan orang, serta sulit mengambil keputusan. Hal – hal yang paling dikagumi dari orang yang memiliki gaya berfikir RK adalah spontanitasnya, penuh perhatian, memiliki kemampuan sosial, mampu beradaptasi, dan mampu memahami perasaan orang lain. Persepsi negatif dari orang yang memiliki gaya berfikir RK adalah tidak dapat diterka, kurang keras terhadap suatu masalah, sanagt peka terhadap kritik (anti-kritik), tidak punya kesadaran waktu, dan mereka lebih pada mengurangi masalah daripada memecahkannya.Tips bergaul dengan orang yang memiliki gaya berfikir RK adalah harus memberi mereka kesempatan untuk menolong orang lain, memberi mereka masukan positif maupun negatif, jangan terlalu serius, jangan mengkritik seenaknya, mereka akan menyelesaikan masalah walaupun dengan cara kita, tidak menepatkan mereka di tengah konflik, harus membiarkan mereka bersikap spontan, menunjukan bahwa anda menghargai, tidak menganggap bodoh bila ada kesalahan, tidak semua hal dapat dilakukan secara terang-terangan.
  4. RANDOM ABSTRAK (Melihat hal yang sama dengan cara yang berbeda). Ciri-ciri utama dari orang yang memiliki gaya berfikir RA adalah berkepribadian multidimensi, mandiri, kreatif, homuris dan mengandalkan bisikan hati. Hal – hal yang paling dikagumi dari orang yang memiliki gaya berfikir RA adalah berkepribadian multidimensi, mandiri, kreatif, homuris dan mengandalkan bisikan hati. Persepsi negatif dari orang yang memiliki gaya berfikir RA adalah terlalu banyak mengatakan kenapa, tidak bisa kompromi, tidak bisa bekerja dalam tim, tidak berfikir panjang dan keras kepala. Tips bergaul dengan orang yang memiliki gaya berfikir RA adalah memberitahu apa dan bukan bagaimana, memberitahu apa yang bisa mereka lakukan dengan benar bukan yang keliru, memberitahu keterbatasan anda dan dorong mereka, miliki rasa humor, terbuka untuk perubahan, jangan memaksakan kehendak, luwes, memberi pengarahan yang tepat dan membiarkan mereka melakukannya, membiarkan mereka terlibat, dan jangan merasa terancam dengan sikap yang antusias.
(sumber : ILNA Learning Centre )

Laman

Powered By Blogger

Entri Populer

Entri Populer

Pengikut

Arsip Blog

sunset di calang, aceh jaya

sunset di calang, aceh jaya

Cari Blog Ini